Birokrasi Jadi Penghambat Utama Pengelolaan BUMDes di Embalut
1 min read
mediabersama.com, KUKAR– Kepala Desa Embalut mengkritisi proses birokrasi yang berbelit sebagai kendala serius dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa yang seharusnya jadi motor penggerak ekonomi lokal.
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Embalut menghadapi hambatan besar akibat prosedur birokrasi yang rumit dan berlarut-larut. Hal ini mengganggu berbagai program yang potensial mendongkrak ekonomi desa.
“Salah satu contohnya adalah pengadaan dispenser untuk Pertades yang sampai sekarang terhambat. Prosesnya begitu panjang dan belum ada kejelasan, bahkan ada kekhawatiran terkait penggunaan dananya,” jelas Kepala Desa Embalut, Yahya.
Ia juga menyoroti pengembangan keramba ikan yang dapat menghasilkan keuntungan Rp20 juta hingga Rp30 juta per bulan, tetapi belum mendapat dukungan penuh dari pemerintah kecamatan.
“Saya melihat potensi usaha yang bisa dikembangkan melalui BUMDes, tapi dukungan dari pemangku kebijakan di tingkat lebih tinggi masih minim. Seharusnya, dana desa bisa lebih diarahkan untuk usaha produktif, bukan hanya untuk belanja rutin yang tidak memberikan dampak jangka panjang bagi ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Yahya menegaskan pentingnya pengelolaan BUMDes yang profesional dan transparan agar mampu meningkatkan kemandirian ekonomi desa.
Pemerintah desa berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan kemudahan regulasi agar BUMDes dapat berjalan optimal.
“Kami ingin BUMDes ini benar-benar menjadi badan usaha yang bisa membangun ekonomi desa, bukan sekadar nama tanpa fungsi yang jelas,” tutup Yahya. (Adv Diskominfo Kukar/yh)
