Desa Segihan Kembangkan Petani Milenial, Dorong Pertanian Berbasis Teknologi
2 min read
mediabersama.com, KUKAR – Pemerintah Desa (Pemdes) Segihan semakin serius dalam mengembangkan sektor pertanian dengan melibatkan generasi muda. Melalui program petani milenial, desa ini tidak hanya fokus pada peningkatan hasil pertanian, tetapi juga mendorong penggunaan teknologi modern dalam budidaya.
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, mengatakan bahwa pemuda desa harus diberikan peran lebih dalam mengelola pertanian.
“Kami ingin pertanian di Segihan tidak hanya mengandalkan cara konvensional. Dengan keterlibatan petani milenial, teknologi bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Program petani milenial saat ini difokuskan pada budidaya perikanan dengan sistem bioplog serta pertanian buah-buahan seperti jambu kristal. Ada sekitar 12 petani muda yang dilatih untuk menjadi mentor bagi masyarakat.
Dalam program budidaya bioplog, pemerintah desa memberikan dukungan penuh mulai dari pelatihan hingga pembiayaan. Panen dilakukan setiap 3-4 bulan, dan diharapkan setiap rumah dapat menerapkan konsep “Satu Rumah Satu Bioplog”.
Untuk mendukung program ini, Pemdes Segihan mengalokasikan sekitar Rp600 juta dari Dana Desa (DD) guna memperbaiki infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jalan tani, embung, dan drainase.
Infrastruktur yang memadai diharapkan bisa menunjang pertumbuhan sektor pertanian dan memperlancar distribusi hasil panen.
“Kami benar-benar memprioritaskan pembangunan infrastruktur agar petani lebih mudah dalam berproduksi dan memasarkan hasil panennya,” kata Hendra.
Sebagai upaya menampung dan memasarkan hasil panen, Pemdes Segihan juga mengoptimalkan peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Selain berfungsi sebagai penampung hasil tani, BUMDes juga mengelola program ketahanan pangan dengan mengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk pembibitan, pupuk, dan kebutuhan pertanian lainnya.
“BUMDes kami berjalan dengan baik. Alhamdulillah, Pendapatan Asli Desa (PAD) dari BUMDes mencapai sekitar Rp6 juta per tahun setelah dikurangi biaya operasional,” tambah Hendra.
Selain petani milenial, Desa Segihan juga menjalankan program “Satu Rumah Satu Pohon”, yang telah diterapkan di satu RT dengan konsep menanam jambu kristal dalam polybag. Ke depan, program ini ditargetkan merata di 11 RT.
“Kami ingin menciptakan ekosistem pertanian yang berkelanjutan. Dengan adanya dukungan infrastruktur dan inovasi dari petani milenial, kami yakin pertanian di Segihan bisa terus maju,” tutup Hendra Wahyudi. (Adv Diskominfo Kukar/yh)