April 7, 2025

mediabersama.com

news portal

Posyandu Mawar 1: Upaya Kelurahan Melayu Wujudkan Fasilitas Kesehatan yang Layak

2 min read
Share Now

mediabersama.com, KUKAR– Akses layanan kesehatan yang layak menjadi perhatian utama Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar). Untuk mewujudkannya, kelurahan ini tengah berjuang membangun Posyandu Mawar 1 sebagai fasilitas kesehatan yang lebih representatif dan mandiri.

Hingga saat ini, sebagian besar posyandu di Kelurahan Melayu masih menggunakan rumah warga sebagai tempat pelayanan. Kondisi ini menjadi kendala dalam peningkatan fasilitas, terutama bagi ibu dan anak yang membutuhkan layanan kesehatan berkelanjutan.

“Akan ada bangun Posyandu tahun ini di Mawar 1, karena memang kondisi di Kelurahan Melayu itu sulit untuk mendapatkan lahan. Wilayah kami kecil dan padat, sementara lahan milik pemerintah juga terbatas,” ungkap Lurah Melayu, Aditiya Rakhman.

Sebagai solusi, sebidang tanah di samping RSUD AM Parikesit akhirnya bisa dimanfaatkan untuk pembangunan Posyandu Mawar 1. Lahan yang sebelumnya merupakan aset Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kukar ini kini telah mendapatkan persetujuan dari Sekretaris Daerah (Sekda) dan Bupati Kukar untuk dijadikan fasilitas kesehatan masyarakat.

“Sebelumnya, sebagian lahan itu sudah dihibahkan ke Lapas. Tapi kami masih bisa memanfaatkan area yang tersisa. Dengan persetujuan Sekda dan Bupati, akhirnya boleh dibangun di situ Posyandu Mawar 1,” jelasnya.

Aditiya menegaskan bahwa posyandu yang memiliki bangunan sendiri akan lebih efektif dalam memberikan layanan kesehatan.

“Kalau posyandu mau dibangun, pertama harus punya tanah sendiri, bangunan juga harus berdiri sendiri, termasuk surat-suratnya. Semuanya harus atas nama posyandu agar bisa mandiri,” tambahnya.

Sebagai perbandingan, Posyandu Mawar 9 telah memiliki bangunan sendiri setelah mendapat hibah lahan dari warga pada 2023. Namun, Posyandu Mawar 1 baru bisa direalisasikan pada 2025, tergantung pada anggaran yang tersedia.

“Sekarang masih terkendala program efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Jadi ada beberapa anggaran yang harus dirasionalisasi, termasuk karena adanya program makan bergizi gratis,” ujarnya.

Kelurahan Melayu saat ini memiliki 12 posyandu. Diharapkan, ke depan semua posyandu bisa memiliki fasilitas sendiri agar pelayanan kesehatan masyarakat tidak lagi bergantung pada rumah warga yang dipinjamkan.

“Dengan adanya bangunan sendiri, posyandu bisa lebih berdaya. Kalau masih di rumah warga, mereka enggak bisa merombak atau memodifikasi area posyandu. Bantuan yang diberikan pun nantinya benar-benar untuk posyandu, bukan rumah warga,” pungkasnya. (Adv Diskominfo Kukar/yh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *